Back

IHSG Memangkas Kenaikan Sebelumnya ke 6.092, Hampir Tidak Berubah menuju Penutupan

  • IHSG memangkas kenaikan sebelumnya, belum bisa mempertahankan diri di atas 6.000.
  • PT Aneka Tambang Tbk. mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang masa Rp61,19 triliun di 2024.
  • Indeks-indeks utama Asia menunjukkan kinerja beragam, mencoba stabilkan diri setelah turun tajam beberapa hari ke belakang.

IHSG ditutup di 5.967,98, turun 0,47%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka di 6.092,41 dan naik ke tertinggi hari 6.092,41 dalam satu jam pertama perdagangan sebelum memangkas kenaikan tersebut ke level-level saat ini. Kenaikan tersebut belum cukup untuk menutup gap bawah pembukaan kemarin. IHSG perlu naik ke 6.510,62 untuk menutup gap tersebut. Namun demikian, indeks tampak kesulitan untuk berada di atas 6.000 hingga pasar ditutup.

Perusahaan BUMN Antam Mencatatkan Pertumbuhan Penjualan lebih dari 60%

Indeks-indeks saham di Indonesia menunjukkan kinerja beragam. Indeks IDXBUMN menunjukkan kinerja terbaik di antara indeks lainnya, naik 1,18%. Salah satu pendorong indeks ini adalah kinerja mengesankan ANTM yang sempat naik lebih dari 10% setelah perseroan mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang masa di 2024. PT Aneka Tambang Tbk. meraih penjualan dan pendapatan usaha pada tahun 2024 sebesar Rp61,19 triliun, yang tumbuh 68,39% dari tahun sebelumnya Rp41,04 triliun.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terbuka untuk negosiasi dengan mitra-mitra dagang globalnya. Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, akan ke Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi setelah AS menerapkan tarif 32% untuk barang-barang impor dari Indonsia. Tindakan ini sejalan dengan pernyataan Airlangga sebelumnya bahwa negara mengutamakan negosiasi.

Berita upaya untuk melakukan negosiasi tampaknya belum terasa ke nilai tukar dalam negeri. Rupiah sempat melemah ke 16.969 terhadap USD sebelum bergerak stabil di 16.860an di pasar spot. 

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 7,145% pada saat berita ini ditulis dan sempat naik ke tertinggi hari 7,235% yang juga merupakan level tertinggi sejak 17 Januari 2025. Kenaikan imbal hasil ini terjadi setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia untuk bulan Maret 2024 naik 1,65% pada basis bulanan yang naik dari -0,48 pada bulan sebelumnya. Salah satu penyebab imbal hasil naik adalah investor memprakirakan inflasi akan naik dalam waktu dekat, selain dari penurunan harga obligasi itu sendiri. 

Harga emas batangan 1 gram Antam menunjukkan kenaikan Rp23.000 hari ini di Rp1.777.000 dari Rp1.754.000 kemarin. Sebelumnya awal bulan ini, emas batangan 1 gram Antam naik ke rekor tertinggi sepanjang masa di atas Rp1.800.000 di saat hitung mundur menuju pengumuman tarif timbal balik Trump pada 2 April 2024.

Indeks-Indeks Utama Asia Mencoba Stabilkan Diri

Indeks utama di Asia berkinerja beragam. Nikkei 225 Jepang ditutup di 31.714,04, turun 3,93% meskipun Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba dan Presiden AS, Donald Trump, sepakat untuk berdialog guna mengatasi masalah tarif. Meskipun Gubernur BoJ, Kazuo Ueda mengatakan bahwa ketidakpastian di sekitar ekonomi domestik dan luar negeri meningkat karena tarif AS.

IHSG belum mampu menutup gap bawah pembukaan kemarin meskipun mencatatkan tertinggi hari di atas tertinggi kemarin. Indeks perlu naik di atas 6.510,62 untuk bisa menutup gap tersebut dalam beberapa hari ke depan. Sebelum penutupan gap terjadi, tren jangka panjang IHSG masih turun karena berada jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 7.187,73. Selain itu, terendah yang dibuat indeks kemarin diindikasikan sebagai lower low baru dari struktur lower lows dan lower highs yang semakin memperkuat tren menurun. 

Grafik Harian IHSG

IHSG

Neraca Perdagangan Global Portugal Februari Meningkat ke €-6.653B dari Sebelumnya €-7.211B

Neraca Perdagangan Global Portugal Februari Meningkat ke €-6.653B dari Sebelumnya €-7.211B
مزید پڑھیں Previous

USD/JPY: Kelemahan Jenuh Jual Belum Stabil – UOB Group

Dolar AS (USD) telah mengumpulkan momentum turun versus Yen Jepang (JPY), tetapi mungkin tidak dapat menembus di bawah 145,00
مزید پڑھیں Next